Kamis, 15 September 2016

Zat aditif pada makanan

Berbagai Contoh Zat Aditif Alami dan Buatan pada Makanan

Pengertian Zat Aditif Alami dan Buatan pada Makanan beserta Contohnya- Zat Aditif makanan atau bahan tambahan makanan adalah bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan dalam jumlah kecil, dengan tujuan untuk memperbaiki penampakan, cita rasa, tekstur, flavor dan memperpanjang daya simpan. Selain itu dapat meningkatkan nilai gizi seperti protein, mineral dan vitamin. Penggunaan aditif makanan telah digunakan sejak zaman dahulu. Bahan aditif makanan ada dua, yaitu bahan aditif makanan alami dan buatan atau sintetis.

Berbagai Contoh Zat Aditif Alami dan Buatan pada Makanan

Bahan tambahan makanan adalah bahan yang bukan secara alamiah merupakan bagian dari bahan makanan, tetapi terdapat dalam bahan makanan tersebut karena perlakuan saat pengolahan, penyimpanan atau pengemasan.

Agar makanan yang tersaji tersedia dalam bentuk yang lebih menarik, rasa enak, rupa dan konsistensinya baik serta awet maka sering dilakukan penambahan bahan tambahan makanan yang sering disebut zat aditif kimia (food aditiva). Adakalanya makanan yang tersedia tidak mempunyai bentuk yang menarik meskipun kandungan gizinya tinggi

A. Jenis-Jenis Zat Aditif Makanan Alami dan Buatan beserta Contohnya

Bahan aditif makanan dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok tertentu tergantung kegunaanya. Di bawah ini merupakan beberapa contoh zat aditif makanan, baik yang alami maupun buatan sebagai berikut:
 
1. Penguat rasa
a. Penguat Rasa Alami
Berbagai contoh penguat rasa alami:
  • bunga 
  • cengkeh
  • pala,
  • merica,
  • cabai
  • laos,
  • kunyit
  • ketumbar. 
b. Penguat Rasa Buatan
Beberapa contoh penguat rasa buatan:
  • monosodium glutamat/vetsin. Kristal Monosodium Glutamat (MSG) sering digunakan sebagai penguat rasa makanan buatan dan juga untuk melezatkan makanan
  • asam cuka
  • benzaldehida,
  • amil asetat.
2. Pemanis
a. Pemanis Alami
Contoh pemanis alami antara lain:
  • madu
  • gula kelapa/gula jawa
  • gula aren
  • stevia
  • gula jagung
b. Pemanis Buatan
Zat pemanis buatan biasanya digunakan untuk membantu mempertajam rasa manis. Beberapa jenis/contoh pemanis buatan yang digunakan antara lain:
  • sakarin,
  • siklamat
  • dulsin
  • sorbitol 
  • aspartam
Pemanis buatan ini juga dapat menurunkan risiko diabetes, namun siklamat merupakan zat yang bersifat karsinogen.

3. Pengawet
Bahan pengawet adalah zat kimia yang dapat menghambat kerusakan pada makanan, karena serangan bakteri, ragi, cendawan.Reaksi-reaksi kimia yang sering harus dikendalikan adalah reaksi oksidasi, pencoklatan (browning) dan reaksi enzimatis lainnya. Pengawetan makanan sangat menguntungkan produsen karena dapat menyimpan kelebihan bahan makanan yang ada dan dapat digunakan kembali saat musim paceklik tiba.
Contoh bahan pengawet adalah natrium benzoat, natrium nitrat, asam sitrat, dan asam sorbat.

4. Pewarna
Warna dapat memperbaiki dan memberikan daya tarik pada makanan.

a. Pewarna Alami
Penggunaan pewarna dalam bahan makanan dimulai pada akhir tahun 1800, yaitu pewarna alami. Contoh pewarna makanan alami sebagai berikut:
  • kunyit
  • daun pandan,
  • angkak
  • daun suji
  • coklat
  • wortel
  • karamel
  • daun jati
b. Pewarna Buatan

Zat warna sintetik ditemukan oleh William Henry Perkins tahun 1856, zat pewarna ini lebih stabil dan tersedia dari berbagai warna. Zat warna sintetis mulai digunakan sejak tahun 1956 .Saat in zat warna buatan digunakan untuk industri makanan. Contohnya :
  • tartrazin, yaitu pewarna makanan buatan yang mempunyai banyak macam pilihan warna, di antaranya Tartrazin CI 19140, sunsetyellow FCF (jingga), karmoisin (Merah), brilliant blue FCF (biru)
5. Pengental
Pengental yaitu bahan tambahan yang digunakan untuk menstabilkan, memekatkan atau mengentalkan makanan yang dicampurkan dengan air, sehingga membentuk kekentalan tertentu.Contoh pengental adalah pati, gelatin, dan gum (agar, alginat, karagenan).

6. Pengemulsi
Pengemulsi (emulsifier) adalah zat yang dapat mempertahankan dispersi lemak dalam air dan sebaliknya.Pada mayones bila tidak ada pengemulsi, maka lemak akan terpisah dari airnya. Contoh pengemulsi yaitu lesitin pada kuning telur, Gom arab dan gliserin.


B. Macam-macam bahan tambahan makanan
Beberapa bahan makanan tambahan, antara lain:

1. Antioksidan
  • butil hidroksi anisol (BHA)
  • butil hidroksi toluena (BHT),
  • tokoferol (vitamin E)
2. pengikat logam

3. Pemutih
  • hidrogen peroksida,
  • oksida klor,
  • benzoil peroksida
  • natrium hipoklorit,
4. pengatur keasaman
  • aluminium amonium sulfat,
  • kalium sulfat
  • natrium sulfat
  • asam laktat
5. Zat gizi

6. Anti gumpal,
  • aluminium silikat
  • kalsium silikat,
  • magnesium karbonat
  • magnesium oksida.

C. Efek samping zat aditif

Bahan aditif juga bisa membuat penyakit jika tidak digunakan sesuai dosis, apalagi bahan aditif buatan atau sintetis.Penyakit yang biasa timbul dalam jangka waktu lama setelah menggunakan suatu bahan aditif adalah kanker, kerusakan ginjal, dan lain-lain. Maka dari itu pemerintah mengatur penggunaan bahan aditif makanan secara ketat dan juga melarang penggunaan bahan aditif makanan tertentu jika dapat menimbulkan masalah kesehatan yang berbahaya. Pemerintah juga melakukan berbagai penelitian guna menemukan bahan aditif makanan yang aman dan murah. ( Wikipedia )

Minggu, 11 September 2016

Para Penemu Sel Beserta Teorinya

PARA PENEMU SEL & TEORINYA

*SEJARAH PENEMUAN SEL

Sel adalah unit terkecil dalam organisme hidup, baik dalam dunia tumbuh-tumbuhan maupun hewan. Sel terdiri atas protoplasma, yaitu, isi sel yang terbungkus oleh suatu membran atau selaput sel.
Evolusi sains seringkali berada sejajar dengan penemuan peralatan yang memperluas indera manusia untuk bisa memasuki batas-batas baru. Penemuan dan kajian awal tentang sel memperoleh kemajuan sejalandengan penemuan dan penyempurnaan mikroskop pada abad ke tujuh belas. Sehingga mikroskop sejak awal tidak dapat dipisahkan dengan sejarah penemuan sel, yang dijelaskan sebagai berikut:

 1)Robert Hooke

Dalam ilmu biologi, sel dikenal sebagai sekumpulan materi yang paling sederhana. Ia merupakan unit dasar penyusun tubuh semua organisme. Di dalam sel terdapat pula aktiftas kehidupan yang kesemuanya digolongkan sebagai aktifitas kimia atau biokimia. Jika didasarkan pada jumlahnya maka sel penyusun tubuh dibagi atas dua kategori yakni uniseluler dan multiseluler. Sebagai komponen paling dasar dari makhluk hidup, tentu kita tak bisa mengamati sel dengan mata telanjang. Diperlukan serangkaian alat tertentu yang mendukung opsi pembesaran objek. Hal inilah yang melatarbelakangi mengapa saat kita berbicara mengenai sejarah penemuan sel, tak akan bisa lepas dari sejarah penemuan mikroskop. Untuk memahami keterkaitannya, berikut kami sajikan uraian lengkapnya. 

Siapa Penemu Sel? 

Sejarah perkembangan ilmu biologi bisa dikatakan mulai berkembang pesat sejak mikroskop ditemukan. Bidang yang mengalami kemajuan yang cukup signifikan adalah pengamatan terhadap benda dengan ukuran mikroskopik, termasuk di dalamnya sel. Tanpa penemuan mikroskop, ilmuan tentu mustahil bisa melihat secara kasat mata apa yang disebut dengan sel tersebut. Nah, pertanyaannya siapa ilmuan yang menjadi tokoh penemu sel?
Jika didasarkan pada orang yang pertama kalinya menghadirkan kata sel atau Cell, maka Robert Hooke (1635-1703) lah orangnya. Ia, dengan memakai mikroskop, mencoba mengamati benda berupa sayatan gabus. Ia kemudian menjumpai adanya rongga-rongga kering yang mirip dengan sarang lebah dengan pola yang acak tidak beraturan. Robert Hooke kemudian menamai pori-pori tersebut dengan nama cells karena tampilannya yang mirip dengan bilik kecil yang ada di penjara dan juga biara. Jadi, bisa dikatakan Robert Hooke-lah yang pertama kali menggunakan istilah sel. Meskipun apa yang dijumpainya sebenarnya merupakan dinding sel yang telah kosong karena sel pada gabus tersebut telah mati. Selanjutnya, Hooke kemudian menjalankan serangkaian pengamatan pada tumbuhan dan menemukan sel yang berisi cairan. 

Di belahan dunia lain, Antony Van Leewenhoek yang berasal dari Belanda berhasil melihat penampakan sel dama darah merah, khamir, spermatozoid, protozoa dan jga bakteri. Antony menggunakan mikroskop yang ia rancang sendiri. Di tahun 1673, ia mengirimkan surat dan memberitahukan kepada Royal Society mengenai penemuannya tersebut. Di dalam suratnya, Antony mengabarkan bahwa ia berhasil menemukan hewan kecil atau yang ia sebut dengan nama animalcule (hal ini kemudian oleh ilmuan modern dianggap bakteri). 

Bergulir ke masa berikut, setelah penemu sel Robert Hooke, muncullah banyak ilmuan yang juga ikut meneliti materi-materi mikroskopik. Mereka kemudian menemukan struktur hijau daun atau kloroplas, mengamati sel hewan, mulai menemukan nucleus atau inti sel (ditemukan oleh tokoh bernama Robert Brown di tahun 1831), fungsi sel, sifat-sifat sel dan masih banyak lagi lainnya. Sesungguhnya penelitian terhadap sel masih berlanjut hingga sekarang, namun jika ditanyakan siapa tokoh penemu sel yang menjadi pionir penelitian lanjutan terhadap materi tersebut, maka kita tak boleh luput dari nama Robert Hooke dan juga Antony van Leeewenhoek. 
Sekilas Mengenai Robert Hooke

Penemu sel yang satu ini lahir di pada tanggal 18 Juli tahun 1685 dan meninggal di usia 67 tahun. Ia seorang polymath dari Inggris yang berperan penting dalam revolusi di bidang ilmiah. Ia aktif mengkaji secara empiris maupun teoritis. Robert Hooke dilahirkan di sebuah pulau bernama Wight, Inggris. Ia menempuh pendidikannya di Westmaster School, kemudian tahun 1653 ia mulai kuliah di Christ Chruch Oxford. Pada masa tersebut, Hooke berkesempatan untuk bekerja menjadi asisten seororang ilmuan bernama Robert Boyle yang juga salah seorang penemu yang terkemuka.

2. Teori Sel Antony van Leeuwenhoek (1632–1723)


Antony van Leeuwenhoek atau Antonie Philips van Leeuwenhoek adalah ilmuwan Belanda yang berasal dari Delft. Ia disebut sebagai "Bapak Biologi", dan dianggap sebagai mikrobiolog pertama. Ia terlahir sebagai putra pembuat keranjang. Ia terkenal atas pengembangan mikroskop dan 
kontrobusinya terhadap didirikannya mikrobiologi. Ia adalah orang pertama yang mengamati dan mendeskripsikan organisme bersel satu. Leeuwenhoek merancang sebuah mikroskop kecil berlensa tunggal. Mikroskop itu digunakan untuk mengamati air rendaman jerami. Ia menemukan organisme yang bergerak-gerak di dalam air, yang kemudian disebut bakteri. Antonie van Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang menemukan sel hidup.

3.Teory Sel Robert Brown (1773-1858)


Robert brown (21 Desember 1773 – 10 Juni 1858) adalah botanis Skotlandia yang memberikan sumbangan penting terhadap botani melalui penemuan inti sel dan aliran sitoplasma. peningkatan pada desain lensa terjadi dan membawa sel menjadi lebih dapat terfokus diamati. Robert Brown, mengamati adanya titik buran
yang selalu ada pada sel telur, sel polen atau serbuk sari, sel dari jaringan anggrek yang sedang tumbuh.
Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek dan melihat benda kecil yang terapung-apung dalam sel yang kemudian diberi nama inti sel 
atau nukleus. Berdasarkan analisanya diketahui bahwa inti sel selalu terdapat dalam sel hidup dan kehadiran inti sel itu sangat penting, yaitu untuk mengatur segala proses yang terjadi dalam sel.

4.Teory Matthiaes Schelieden

• Matias Jacob Schleiden pada tahun 1838 berpendapat bahwa ada hubungan yang erat antara nukleus dan perkembangan sel.

5. Teori Sel Theodor Schwann (1810-1882)


Schwann adalah seorang ahli fisiologi dan ahli zoologi Jerman. Banyak kontribusi untuk biologi mencakup pengembangan teori sel, penemuan sel Schwann dalam sistem saraf perifer, penemuan dan studi pepsin, penemuan sifat organik ragi, dan penemuan metabolisme panjang.
Schwann melakukan penelitian terhadap hewan. Ternyata dalam pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari banyak sel. Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan adalah sel. Dari penelitian tersebut dia menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup.

6. Teori Sel Max Schultze (1825-1874)


Schultze lahir di Freiburg di Breisgau (Baden). Ia belajar kedokteran di Greifswald dan Berlin, dan diangkat sebagai profesor luar biasa di Halle pada 1854 dan lima tahun kemudian profesor biasa anatomi dan histologi dan direktur Institut Anatomi di Bonn. Ia meninggal di Bonn pada 16 Januari 1874. Dia adalah kakak dari dokter
kandungan Bernhard Sigmund Schultze (1827-1919). Schultze menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar fisik kehidupan. Protoplasma bukan hanya bagian struktural sel, tetapi juga merupakan bagian penting sel sebagai tempat berlangsung reaksi-reaksi kimia kehidupan.Protoplasma juga merupakan tempat terjadinya proses hidup. Dari pendapat beberapa ahli biologi tersebut akhirnya melahirkan beberapa teori sel antara lain:
a. sel merupakan unit struktural makhluk hidup;
b. sel merupakan unit fungsional makhluk hidup;
c. sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup;
d. sel merupakan unit hereditas.

7. Teori Sel Rudolf Virchow (1821–1902)


Virchow adalah seorang dokter, patologis, sejarahwan, ahli biologi, dan politikus Jerman. Virchow mempelajari ilmu kedokteran di Berlin pada akademi militer Prussia. Ia lulus pada 1843 dan menjadi profesor pada 1847. Dengan alasan politis, ia pindah ke Würzburg dua tahun kemudian, dan bekerja dalam bidang anatomi. Ia kembali ke Berlin pada 1856.
Virchow dikenal dengan berbagai penemuannya. Ia adalah orang pertama yang mengenal leukemia dan amat dikenal dengan hukumnya: Omnis cellula e cellula ("setiap sel berasal dari sel lainnya") yang ia kemukakan pada 1855. Hukum ini berdasarkan penemuannya bahwa bukan seluruh organisme, melainkan kelompok sel tertentu yang dalam keadaan tak sehat.
Selain itu Rudolf Virchow mengemukakan sel sebagai unit pertumbuhan terkecil makhluk hidup. Sel sebagai penyusun terkecil makhluk hidup selain menjalankan suatu fungsi kehidupan juga mengalami pertumbuhan. sel dapat mengalami perpanjangan ukuran maupun perbesaran volume sel.



8. Teori Sel Johanes Purkinye (1787–1869)


Johanes adalah seorang ahli anatomi dan ahli faal (fisiologi) berkebangsaan Ceko. Johanes dilahirkan di Libochovice, Bohemia. Pada 1819 ia selesai mengenyam pendidikan kedokteran di Universitas Praha. Di universitas ini kelak ia ditunjuk menjadi profesor ilmu faal setelah menyelesaikan disertasi doktoralnya.
Penemuannya yang sangat terkenal adalah sel Purkinje, sebuah sel saraf besar yang memiliki banyak cabang dendrit. Sel ini dapat ditemukan di otak kecil. Selain itu dia adalah orang pertama yang mengajukan istilah protoplasma untuk menamai bahan embrional sel telur.

Sel dan Bagian-bagiannya

Sel dan Bagian-Bagiannya

1.      Membran sel

http://i0.wp.com/belajarbiologi.com/wp-content/uploads/2014/09/

Membran sel sering disebut juga membran plasma yang bersifat semipermeabel. Artinya, membran sel hanya dpat dilewati oleh zat tertentu, tetapi tidak dapat dilewati oleh zat lainya. Zat yang dapat melewati ialah air, zat yang larut dalm lemak dan ion tertentu. Membran sel berfungsi pelindung sel dan pengatur keluar masuknya zat dari dan ke dalam sel.

2.     Sitoplasma

http://i0.wp.com/belajarbiologi.com/wp-content/uploads/2015/08/


Sitoplasma merupakan cairan yang mengisi sel yang mengandung berbagai zat yang koloid. Fungsi kehidupan utama berlangsung di sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat organel-organel yang melayang-layang dalam cairan kental. Koloid sitoplasma bukan merupakan cairan yang serba sam (homogen), melainkan cairan yang beraneka ragam (heterogen). Koloid ini terdiri dari air, senyawa organik yaitu protein, gula, lemak, enzim, hormon, dan garam mineral. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat berlangsungnya reaksi metabolisme sel.

3.      Inti sel (Nukleus)

Nukleus biasanya berbentuk oval atau bulat ang berada di tengah-tengah sel. Di dalam inti sel (nukleus) terdapat (nukleolus) dan benang kromosom. Cairan ini tersusun atas air, protein , dan mineral. Kromosom merupakan pembawa sifat menurun yang di dalamnya terdapat DNA (deoxyribonucleicacid) atau RNA (ribonucleicacid). Inti sel (nukleus) diselubungi membrane luar dan dalam yang terdiri atas nukleoplasma dan kromosom. Nukleus berfungsi sebagai pusat pengatur kegiatan sel.

4.      Retikulum Endoplasma (RE)

http://i1.wp.com/belajarbiologi.com/wp-content/uploads/2014/09/

Retikulum endoplasma yaitu struktur benang-benang yang bermuara di inti sel (nukleus). Ada dua jenis RE yaitu RE granuler (RE kasar) dan RE Agranuler (RE halus). Retikulum endoplasma berfungsi menyusun dan menyalurkan zat-zat ke dalam sel (alat transportasi zat-zat dalam sel). Fungsi RE kasar adalah mengumpulkan protein dari dan ke membran sel. Sedangkan, fungsi RE halus adalah untuk mensintesis lipid, glikogen (gula otot), kolesterol, dan gliserida. Pada RE kasar terdapat ribosom dan RE halus tidak terdapat ribosom.

5.      Ribosom (Ergastoplasma)

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/88/Ribosom_mRNA_translation_de.svg/


Ribosom berbentuk butiran-butiran bulat yang melekat sepanjang retikulum endoplsma ada pula yang soliter (hidup sendiri terpisah) yang bebas di sitoplasma. Ribosom berfungsi sebagai tempat untuk sintesis protein.

6.      Badan Golgi

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3BWGGVsM5ox0ujfaTXZ5wuZICLH9gcxxpReM4-QvcvAtaibPh3ds9ZTS7qTZihIpMMf4Jwod3ke6l2e35GzB-kUBV27g2IaOJusgufutCwdtuFKTMFUDidyEwbvJFXXQrJhTbtdGuuU0/s1600/


Badan golgi merupakan kumpulan ruang, gelembung kecil, dan kantong kecil yang bertumpuk-tumpuk. Pada sel tumbuhan badan golgi disebut diktiosom. Badan golgi berfungsi sebagai alat pengeluaran (sekresi) protein, dan lendir maka disebut organel sekresi.

7.      Mitokondria (The Power House)

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/ed/Animal_mitochondrion_diagram_id.svg/


Mitokondria memiliki membran dalam dan luar, yang berbentuk seperti cerutu dan berlekuk-lekuk (Krista). Di dalam mitokondria berlangsung proses respirasi untuk menghasilkan energi. Mitokondria berfungsi sebagai penghasil energi sehingga di beri julukan “ The Power House”.

8.      Lisosom

https://media1.britannica.com/eb-media/38/

Lisosom merupakn kantong kecil yang bermembran tunggal yang    mengandung enzim pencernaan. Lisosom berfungsi mencerna bagian-bagian sel yang rusak atau zat asing yang masuk ke dalam sel serta penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler.

9.      Vakuola

http://lh6.ggpht.com/-wwypzk6Izks/VIMNV3_Hg3I/AAAAAAAAIiI/JT1mQU_chPo/


Vakuola adalah ruanagn yang terdapat di dalam sel. Pada sel tumbuhan yang sudah tua, vakuola tampak berukuran besar dan berisi cadangan makanan dan pigmen. Pada sel hewan, vakuola berukuran kecil. Vakuola mengandung garam organik, glikosida, butir pati, dan enzim. Adapun selaput pembatas antara vakuola dan sitoplasma ialah tonoplasma.

10.  Plastida

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsY2OfnaDvQ8IBlQWwPsYubRAHPuLm2YuvM6O28Ouv3DmEuPuAzWB_XLemKDJjGT8KGTlNmbILQgavUKLb6Fy0lyVvNnPJ9fZqZOkK_8fPjN7LDt-3d1l2ui41sC7xNRrmrvutGFqWzQs/s1600/


Plastida merupakan badan bermembran rangkap yang mengandung membran tertentu. Plastida mengandung pigmen hijau (klorofil) disebut kloroplas, sedangkan yang berisi amilum disebut amiloplas. Plastida hanya terdapat pada sel tumbuhan. Ada tiga jenis plastida yaitu lekoplas, kloroplas, dan kromoplas. Lekoplas adalah plastida berwarna putih yang berfungsi sebagai penyimpan makanan dan terdiri dari amiloplas (untuk menyimpan amilum), elaioplas (untuk menyimpan lemak/minyak), dan proteoplas (untuk menyimpan protein). Kloroplas yaitu plastid yang memiliki pigmen waran hijau. Kromoplas yaitu plastid yang mengandung pigmen, seperti karotin (kuning), fikodanin (biru), fikosantin (kuning), dan fikoeritrin (merah).

11.  Sentrosom

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDXFQLAbGEsnpmi3k6hHnpd8MRI0P0OYFtmOHuRmwNS6ayclJs-M_O9gbH1zhPHO-DL2UqnoI-3FMjeYaQpzBirFhnHWKKDMzDrtmuxExCWA6m2qZK8KkJjl5Q5LA3BkYLfCNFDxhY2pU/s1600/


Struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel (mitosis maupun metosis). Organel ini hanya terdapat pada sel hewan yang berfungsi aktif dalam pembelahan sel. Sel tumbuhan dan sel hewan memiliki perbedaan yang cukup terlihat dengan adanya perbedaan organel yang ada pada sel tersebut yang dapat dilihat selengkapnya pada tabel berikut.

                                                 

Gambar Sel Tumbuhan:




Gambar Sel Hewan:


Sabtu, 10 September 2016

Jaringan Pada Tubuh Tumbuhan

*Jaringan Pada Tubuh Tumbuhan

Jaringan Tumbuhan

A. Jaringan Meristem (Embrionik) Tumbuhan
Pengertian Jaringan Meristem
Jaringan meristem Merupakan jaringan muda sekelompok sel-sel tumbuhan aktif membelah. Sel-sel meristem ini kemudian akan menghasilkan sel baru yang sebagian dari hasil pembelahan akan tetap berada di dalam meristem, hal inilah yang di kenal dengan sel permulaan atau inisial. Sedangkan dari sel-sel baru, digantikan kedudukannya oleh sel meristem yang disebut dengan derivatif atau turunan.

Jaringan Meristem

1. Ciri-Ciri Jaringan Mersitem

Setelah mengetahui pengertian dari apa itu Jaringan Mersitem, rasanya tidak akan lengkap jika kita kita tidak membas ciri-ciri yang di miliki oleh jaringan Mersitem agar semakin mudah kita untuk mengenalinya, berikut beberapa ciri-ciri yang di miliki oleh jaringan ini

Ukuran sel yang kecil
Terdiri dari sel-sel muda dalam fase pembelahan dan pertumbuhan
Sel berdinding tipis
Memiliki nukleus yang relatif besar
Vakuola berukuran kecil
Banyak mengandung sitoplasma
Selnya berbentuk kubus
2. Macam-Macam Jaringan Meristem

Jaringan meristem pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam beberapa macam yang mana dapat adik-adik baca seperti di bawah ini :
a. Macam-Macam Jaringan Meristem Berdasarkan Posisi Dalam Tumbuhan

Meristem apikal : terdapat di ujung puncak utama dan pucuk lateral serta ujung akar
Meristem interkalar : terdapat di antara jaringan dewasa, contohnya pada meristem pangkal ruas tumbuhan anggota suku rumput-rumputan
Meristem lateral : terletak sejajar dengan permukaan organ ditemukannya, contohnya pada kambium dan kambium gabus (felogen).
b. Macam-Macam Jaringan Meristem Berdasarkan Asal Usulnya

Meristem primer : apabila sel-selnya berkembang langsung dari sel-sel embrionik (meristem apikal)
Meristem sekunder : apabila sel-selnya berkembang dan jaringa dewasa yang sudah mengalami deferensiasi. Contohnya kambium dan kambium gabus (felogen)

B. Jaringan Dewasa (Permanen) Tumbuhan

Jaringan Dewasa (Permanen)

Jaringan meristem dewasa merupakan jaringan yang telah mengalami deferensiasi, sedangkan pengertian deferensi  sel adalah proses ketika sel kurang khusus menjadi jenis sel yang lebih khusus. Diferensiasi terjadi beberapa kali selama perkembangan organisme multiselular ketika organisme berubah dari zigot sederhana menjadi suatu sistem jaringan dan jenis sel yang rumit. Diferensiasi adalah proses yang lazim pada makhluk dewasa: sel punca dewasa terpisah dan menciptakan sel anak yang terdiferensiasi sepenuhnya selama perbaikan jaringan dan perputaran sel normal. Jaringan ini sudah tidak mengalami pembelahan lagi atau tidak aktif.

1. Ciri-Ciri Jaringan Dewasa (Permanen)

Tidak aktif membelah diri
Berukuran lebih besar dari pada jaringan meristem
Mempunyai vakuola yang berukuran besar, sehingga memiliki plasma sel yang sedikit dan merupakan selaput yang menempel pada dinding sel
Di sela-sela selnya memiliki ruang antarsel
Sel telah mengalami penebalan dinding sesuai dengan fungsinya
2. Macam-Macam Jaringan Dewasa (Permanen)

Jaringan dewasa dapat terdiri dari beberapa macam yang dibedakan berdasarkan dari bentuk dan fungsinya. Macam-macam jaringan dewasa (permanen) adalah sebagai berikut ini :

a. Jaringan Epidermis (Pelindung)

Jaringan Epidermis

Jaringan epidermis Merupakan lapisan paling luar pada setiap organ tumbuhan seperti akar, batang, daun, buah, bunga, biji). Jaringan epidermis berfungsi sebagai pelindung yang menutupi seluruh organ tumbuhan. Jaringan epidermis berasal dari protoderm. Setelah tua bisa tetap ada atau rusak, dan jika sampai rusak maka jaringan epidermis akan digantikan oleh gabus. Umumnya lapisan epidermis hanya terdiri dari selapisn namun ada juga yang lebih dengan bentuk dan ukuran yang beragam.

1). Ciri-Ciri Jaringan Epidermis

Memiliki susunan sel rapat tanpa disertai ruang antarsel
Terdiri dari sel-sel hidup
Dinding sel yang beragam dengan bergantung posisi dan jenis tumbuhan
Memiliki protoplasma hidup yang mengandung kristal garam, getah, kristal silikat, dan minyak.
Memiliki vakuola yang berukuran besar yang dapat berisi antosianin
Tidak berkloroplas, kecuali pada sel penutup, pada hidrofit, dan tumbuhan dibawah naungan
Mengalami modifikasi dengan membentuk derivat jaringan epidermis seperti stomata, vilamen, trikomata (rambut-rambut), sel kersik (sel silika), spina (duri), sel kipas.
2). Fungsi-Fungsi Jaringan Epidermis

Selain sebagai fungsi pelindung, jaringan epidermis juga memiliki fungsi lain. Antara lain Macam-macam dari fungsi epidermis adalah sebagai berikut ini :

Membatasi penguapan
Penyerapan dan penyimpan air
Penyokong mekanik
b. Jaringan Parenkim (Dasar)



Jaringan parenkin (dasar) merupakan jaringan yang terdapat diseluruh organ tumbuhan. Jaringan parenkim terbentuk dari sel-sel yang hidup dengan struktur morfologis dan siologis yang beragam. Dapat disebut sebagai jaringan dasar karena memiliki peranan sebagai penyusun sebagian besar jaringan pada akar, batang, daun, buah, dan biji.
1). Ciri-Ciri Jaringan Parenkim (Dasar)

Terdiri atas sel-sel yang berukuran besar dan berdinding tipis
Memiliki bentuk sel segi enam
Letak inti sel mendekati dasar sel
Mempunyai banyak vakuola
Dapat bersifat embrional dan meristematik
Mempunyai ruang antarsel
2). Fungsi-Fungsi Jaringan Parenkim (Dasar)

Sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan
Tempat berlangsungnya fotosintetis
Sebagai jaringan penyokong
3). Macam-Macam Jaringan Parenkim (Dasar)

Jaringan parenkim (dasar) dikelompokkan menjadi dua macam antara lain sebagai berikut..
Macam-Macam Jaringan Parenkim Berdasarkan Fungsinya:

Jaringan Parenkim

Parenkim asimilasi (klorenkim) : mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintetis
Parenkim air : jaringan yang terdapat pada tumbuhan xerofit atau epifit sebagai penimbun/menyimpan air untuk melewati musim kering.
Parenkim penimbun : Jaringan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Jaringan ini biasa terdapat pada akar, buah, umbi, dan batang. Makanan tersebut dapat berbentuk zat-zat padat, tepung, lemak, protein, gula.
Parenkim udara (Aerenkim) : jaringan yang memiliki ruang antarsel yang berfungsi dalam mengapungkan tumbuhan di air, hal ini dapat ditemukan pada tangkai daun Canna sp
Parenkim pengangkut : Jaringan yang berfungsi sebagai pembuluh angkut baik itu makanan dan maupun air.
Macam-Macam Jaringan Parenkim Berdasarkan Bentuknya

Parenkim palisade : parenkin penyusun mesofil pada daun. Jaringan ini terdapat pada biji dengan bentuk sel panjang, tegak, mengandung banyak kloroplas.
Parenkim bunga karang : jaringan penyusun mesofil daun yang berukuran tidak tetap serta terdapat ruang antar sel lebar
Parenkim bintang : jaringan yang dapat ditemukan pada tangkai daun Canna Sp. dengan bentuk seperti bintang yang bersambungan pada bagian ujungnya
Parenkim lipatan : jaringan yang dapat dijumpai pada mesiofil daun pinus dan padi. Terjadi perlipatan ke arah dalam pada bagian dinding sel dan mengandung banyak kloroplas

* Jaringan Penyokong/Penguat (Mekanik) Tumbuhan

Jaringan Penyokong

Jaringan penyokong/penguat adalah jaringan yang memberikan kekuatan bagi tumbuhan sehingga mampu berdiri tegak. Jaringan penyokong (penguat) tumbuhan di bagi berdasarkan sifat dan bentuknya antara lain sebagai berikut ini
1). Jaringan Kolenkim

Jaringan kolenkim adalah jaringan penyokong atau penguat pada organ tumbuhan muda dan tanaman herba. Kolenkim merupakan sel hidup yang sifatnya mirip dengan parenkim. Ada sel yang mengandung kloroplas dan berperan dalam proses fotosintetis. Kolenkim tersusun dari sel-sel hidup dengan protoplasma yang aktif dan memiliki bentuk memanjang dengan penebalan yang tidak merata. Jaringan penyokong berfungsi dalam memperkokoh tumbuhan. Sel-sel yang kuat, tebal dan telah mengalami spesialisasi. Jaringan ini juga berfungsi sebagai pelindung biji dam belas veskuler.

Ciri-Ciri Jaringan Kolenkim :

Memiliki struktur yang tebal dan juga kuat
Dapat mengalami spesialisasi
Terdapat pada batang, daun dan biji
Selnya mengalami penebalan pada bagian sudutnya
Penebalan berupa selulosa
Pada umumnya berkelompok membentuk untaian atau silinder
Fungsi-Fungsi Jaringan Kolenkim

Menunjang dan memperkokoh bentuk tumbuhan
Melindungi berkas pengangkut
Memperkuat jaringan parenkim
2). Jaringan Sklerenkim

Jaringan sklerenkim adalah jaringan penguat yang diri dari sel-sel mati. Sklerenkim memiliki dinding sel yang kuat, tebal dan mengandung lignin. Sklerenkim terbagi dari dua macam berdasarkan bentuknya yaitu, serabut dan sklereid (sel batu). Serabut atau serat berasal dari jaringan meristem yang terdiri dari sel-sel panjang dan bergerombol membentuk anyaman atau pita. Misalnya pelepah daun pisang. Sedangkan pada sklereid (sel batu) adalah jaringan sklerenkim yang bentuk selnya membulat dengan dinding sel mengalami penebalan. Misalnya pada tempurung kelapa atau kulit biji beras.

Ciri-Ciri Jaringan Sklerenkim

Mengalami penebalan pada seluruh bagian dinding sel
Penebalan yang berupa lignin
Berupa sel mati
Pada umumnya ditemukan pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengalami pertumbuhan dan perkembangna
Terletak pada perisikel, korteks dan diantara xilem dan floem
Fungsi Jaringan Sklerenkim

Sebagai alat untuk bertahan terhadap tekanan dari luar
Melindungi dan menguatkan bagian dalam sel
Sebagai alat penyokong

*Jaringan Pengangkut

Jaringan Pengangkut

Jaringan pengangkut adalah jaringan yang bertugas dalam mengangkut zat. Jaringan ini dibagi menjadi dua antara lain sebagai berikut..
1). Xilem

Xilem adalah pengakut zat makanan dengana menyalurkan air dan mineral dari akar menuju ke daun dan bagian tubuh lainnya. Xilem terdiri dari dua macam antara lain sebagai berikut…

Unsur trakeal, terdiri dari trakea (sel-sel berbentuk tabung) dan trakeid (sel-sel yang panjang dengan lubang pada dinding selnya)
Serabut xilem, terdiri dari sel panjang degan ujung yang meruncing
Parenkim xilem, berisi zat  seperti cadangan makanan, tanin dan kristal

2). Floem

Floem adalah pengangkut zat makanan dari hasil fotosintetis dari daun ke seluruh tubuh. Floem tersusun antara lain sebagai berikut ini :

Bulu tapis, berbentuk tabung dengan ujung yang berlubang
Sel pengiring, berbentuk silinder dengan plasma yang dekat
Serabut floem, berbentuk panjang dengan ujung berimpit dan dindingnya tebal
Parenkim floem, selnya hidup, memiliki dinding primer dengan lubang kecil yang disebut noktah. Parenkim floem berisi tepung, damar, atau kristal.

e. Jaringan Gabus

Jaringan gabus adalah jaringan yang tersusun dari sel-sel gabus yang berbentuk memanjang. Jaringan gabus berfungsi melindungi jaringan lain yang terdapat dibawahnya agar tidak terlalu agak tidak terlalu banyak kehilangan air. Sel gabus dapat ditemukan dipermukaan luar batang.

1). Ciri-Ciri Jaringan Gabus

Disusun dari sel-sel parenkim gabus
Merupakan sel mati dan kosong
Berbentuk memanjang dan berdinding gabus
2). Macam-Macam Jaringan Gabus

Jaringan gabus terdiri atas dua macam antara lain sebagai berikut ini :

Felem : jaringan gabus yang dibentuk oleh kambium gabus berarah luar dan sel-sel matinya
Feloderm : jaringan gabus yang dibentuk kambium gabus ke arah dalam dan sel-selnya hidup menyerupai parenkim

*Alfiahrusli,11-09-2016/Ahad
*Copyright by:http://genggaminternet.com/macam-macam-jaringan-tumbuhan-dan-fungsinya/

Jaringan Pada Tubuh Hewan

*Jaringan Pada Tubuh Hewan*
A. Pendahuluan
Jaringan hewan tersusun atas jaringan - jaringan lain yang lebih sederhana.
Jaringan - jaringan itu adalah:
  • Jaringan Epitel
  • Jaringan Ikat
  • Jaringan Otot
  • Jaringan Saraf
B. Jaringan Epitel
  • Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi permukaan tubuh dan membatasi rongga tubuh.
  • Jaringan epitel yang melapisi lapisan luar tubuh disebut epitelium.
  • Jaringan epitel yang membatasi rongga tubuh disebut mesotelium.
  • Jaringan epitel yang membatasi organ disebut endotelium.
  • Jaringan epitel dengan jaringan ikat yang berada dibawahnya dihubungkan oleh membran dasar.
Membran dasar terdiri atas dua lapis, yaitu lamina basalis dan lamina retikularis.
Berdasarkan strukturnya, lapisan epitel terdiri atas tiga macam, yaitu:
  • Epitel pipih, berbentuk seperti lapisan pipih, nukelusnya bulat terletak di tengah.
  • Epitel batang (silindris), berbentuk seperti batang, nukleusnya bulat terletak di dasar sel.
  • Epitel kubus, berbentuk seperti kubus, nukleusnya bulat besar terletak di tengah.
Berdasarkan lapisan penyusunnya, jaringan epitel dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
Epitel pipih selapis

  • Tersusun atas selapis sel yang berbentuk pipih.
  • Berfungsi sebagai proteksi.
  • Contoh: Selaput perut, pleura, limfe, pembuluh darah, paru-paru dan ginjal.
Epitel pipih berlapis banyak
  • Tersusun atas berlapis-lapis sel yang berbentuk pipih.
  • Berfungsi sebagai proteksi.
  • Contoh: Telapak kaki, hidung, mulut, esofagus dan vagina.
Epitel silindris selapis
  • Tersusun atas selapis sel yang berbentuk batang.
  • Berfungsi sebagai sekresi dan absorbsi.
  • Contoh: Usus halus, kantung empedu, kelenjar pencernaan dan lambung.
Epitel silindris berlapis banyak
  • Tersusun atas berlapis-lapis sel yang berbentuk batang.
  • Berfungsi sebagai sekresi dan proteksi.
  • Contoh: Faring, laring, trakea dan kelenjar ludah.
Epitel kubus selapis
  • Tersusun atas selapis sel yang berbentuk kubus.
  • Berfungsi sebagai sekresi, proteksi dan filtrasi.
  • Contoh: Nefron, lensa mata, ginjal, kelenjar tiroid dan ovarium.
Epitel kubus berlapis banyak
  • Tersusun atas berlapis-lapis sel yang berbentuk kubus.
  • Berfungsi sebagai sekresi, proteksi dan absorbs.
  • Contoh: Folikel ovarium, permukaan ovarium, kelenjar minyak, kelenjar keringat dan testis.
Epitel transisi
  • Tersusun atas berlapis-lapis sel yang dapat berubah bentuk dan menggembung.
  • Berfungsi sebagai proteksi.
  • Contoh: Kantong kemih, ureter, saluran pernapasan dan uretra.
Epitel kelenjar
  • Berfungsi sebagai sekresi.
  • Digolongkan menjadi dua, yaitu:
  1. Kelenjar endokrin Merupakan kelenjar buntu yang tidak memiliki saluran. Hasil sekresi (disebut hormon) langsung masuk ke system peredran darah. Contoh: Kelenjar timus, kelenjar adrenal, kelenjar paratiroid dan kelenjar tiroid.
  2. Kelenjar eksokrin Merupakan kelenjar yang hasil sekresinya dialirkan melalui saluran khusus. Berfungsi membantu metabolisme dan komunikasi Contoh (metabolisme): Kelenjar ludah, kelenjar keringat dan kelenjar pankreas.Contoh (komunikasi) : Feromon.
C. Jaringan Ikat
  • Jaringan ikat merupakan jaringan yang paling banyak terdapat di dalam tubuh.
  • Jaringan ikat berasal dari perkembangan mesenkim yang berasal dari mesoderm (lapisan tengah embrio).
Bentuk sel yang menyusun jaringan ikat memiliki berbagai fungsi, yaitu:
  • Menyokong dan memperkuat jaringan lain
  • Melindungi organ-organ tubuh
  • Menyimpan energi
  • Membentuk struktur tubuh
  • Menyusun system sirkulasi
  • dll.
Jaringan ikat terdidi atas matriks dan sel-sel penyusun jaringan ikat.
1. Matriks 

  • Matriks adalah bahan dasar tempat sesuatu melekat. \
  • Serat-serat itu mengisi rongga antar-sel dan memberi bentuk pada jaringan.
Matriks terdiri atas serat-serat dan bahan dasar, yaitu:
  1. Serat Kolagen Berciri kuat, tingkat kelenturan rendah dan daya renggang tinggi. Berfungsi memebri kekuatan pada jaringan ikat. Tersusun dari protein kolagen. Terdapat pada: tendon, kulit dan tulang.
  2. Serat Elastin Berciri memiliki tingkat kelenturan yang tinggi Tersusun atas mukopolisakarida dan protein elastin. Protein elastin itu dikelilingi oleh glikoprotein yang disebut fibrilin. Terdapat pada: pembuluh darah, ligamen dan selaput tulang rawan laring.
  3. Serat Retikuler Memiliki ciri yang sama dengan serat kolagen, namun lebih tipis dari serat kolagen. terdiri atas protein kolagen yang dilapisi oleh glikoprotein. Berperan untuk mengikat suatu jaringan ikat dengan jaringan ikat lainnya. Terdapat pada: hati, limpa dan limfe.
Bahan Dasar
  • Merupakan bahan homogen separuh cair, yang terdiri atas asam mukopolisakarida.
  • Asam mukopolisakarida sebagian besar disusun oleh asam hialuronat dan sulfat.
  • Asam hialuronat berfungsi sebagai pengikat air, pelumas dan peredam benturan.
  • Berfungsi sebagai media pengantar bahan makanan dan zat buangan antar-sel.
  • Meningkatnya jumlah asam hialuronat akan meningkatkan kadar air dan kelenturan serat.
  • Sulfat, kebalikan dari asam hialuronat, akan mengoksidasi air, membentuk asam sulfat.
  • Meningkatnya jumlah asam sulfat akan mengurangi kadar air dan kelenturan serat.
2. Sel-sel Jaringan Ikat
  • Sel-sel yang terdapat pada matriks berfungsi menyokong aktivitas sel.
Macam-macam Sel jaringan ikat antara lain:
  1. Fibroblas Fibroblas berfungsi sebagai sekresi protein penyusun matriks.
  2. Sel adiposa Disebut juga sel lemak, berfungsi untuk menyimpan lemak sebagai cadangan energi. Memiliki kemampuan untuk menggembung sehingga dapat menampung lemak. Sebelum menggembung dan menimbun lemak, sel adipose bentuknya meyerupai fibroblas.
  3. Sel plasma Terdapat secara melimpah dibawah membran epitel yang basah.Berfungsi menghasilkan antibody yang khas untuk proteion asing (antigen).
  4. Sel tiang Berfungsi menghasilkan heparin dan histamin. Heparin adalah antikoagulan yang dibentuk dari polisakarida. Berfungsi untuk membekukan darah. Histamin adalah sekresi saat terjadi degradulasi sel tiang oleh antigen yang sesuai. Berfungsi untuk mengatur permeabilitas darah.
  5. Makrofag Merupakan sel jaringan ikat yan dapat berubah bentuk. Berfungsi untuk fagositosis sel buangan, sel mati dan bakteri. Terdapat di dekat pembuluh darah.
Sel-sel tersebut kemudian bekerjasama dan membangun suatu jaringan yang bermacam- macam yang tergolong dalam jaringan ikat.
Jaringan ikat meliputi
Jaringan Ikat Longgar
  • Terdiri sebagian besar oleh serat kolagen, retikuler dan elastin.
  • memiliki beberapa sel, seperti makrofag, sel plasma, sel tiang dan sel adipose
  • Berfungsi menyokong organ tubuh dan menghubungakan bagian jaringan lain.
  • Terdapat di :
  1. Mesentrium
  2. Dibawah epitel mukosa saluran pencernaan
  3. Pembungkus pembuluh darah
  4. Akson saraf
  5. Lapisan subkutan kulit
Jaringan Ikat Padat
  • Berciri memiliki sususan serat yang padat dan jumlah sel yang berkurang.
  • Terdiri oleh serat kolagen yang disisipi sel fibroblas diantaranya.
  • Bersifat tidak elastic.
  • Berfungsi menghubungkan antar organ tubuh.
Terdapat dua jenis jaringan ikat padat. yaitu:
  1. Jaringan ikat padat teratur yang terdapat pada ligamen dan tendon. Tendonadalah jaringan yang menghubungkan otot dengan tulang. Ligamen adalah jaringan yang menghubungkan tulang dengan tulang.
  2. Jaringan ikat padat tidak teratur yang terdapat pada pembungkus tulang dan lapisan dermis pada kulit.
Jaringan Lemak (Adiposa)
  • Tersusun atas sel-sel lemak yang tidak membentuk serat intraseluler atau matriks.
  • Jaringan lemak berasal dari sel-sel mesenkim.
  • Berfungsi sebagai:
  1. Bantalan peredam saat mengalami benturan.
  2. Persediaan cadangan makanan (energi).
  3. Pengatur panas, dengan menjaga suhu badan.
Jaringan Lemak Terdapat di:
  1. Seluruh bagian tubuh, yaitu dibawah kulit sekitar persendian
  2. Sekitar organ bagian dalam yang rentan benturan, seperti ginjal dan jantung.
Jaringan Tulang Rawan
  • Terdiri atas susunan kompleks protein dan karbohidrat, yang disebut kondromukoid.
  • Sel tulang rawan disebut kondrosit, berfungsi untuk mensintetis matriks.
  • Pada anak-anak, sel tulang rawan berasal dari sel-sel mesenkim.
  • Sel mesenkim itu membentuk serat-serat dan matriks padat disekitarnya.
  • Pembentukan matriks itu membuat ruang disekeliling sel mesenkim yang disebut lakuna.
  • Pada oran dewasa, jaringan tulang rawan dibentuk dari selaput tulang rawan (perikondrium).
  • Pertumbuhan tulang rawan menjadi tulang dewasa disebut osifikasi.
Tulang rawan terdiri atas tiga jenis, yaitu:
1. Tulang rawan hialin 

  • Berwarna putih kebiruan dan transparan.
  • Terdiri atas serat yang berdaya elastisitas tinggi.
  • Merupakan tulang rawan terbanyak dalam tubuh dan tulang rawan paling lemah.
  • Tulang rawan ini adalah rangka semetra manusia pada saat masih embrio.
  • Pada orang dewasa dapat diketemukan di:
  1. Persendian
  2. Ujung tulang rusuk yang melekat ke tulang dada
  3. Saluran pernapasan

2. Tulang rawan elastis
  • Tersusun atas serat elastin yang berwarna kuning dan memiliki perikondrium.
  • Berfungsi menyokong jaringan dan memberikan daya lentur pada jaringan itu.
  • Terdapat di:
  1. Embrio
  2. Laring
  3. Bagian telinga luar
  4. Daun telinga
  5. Epiglotis

3, Tulang rawan fibrosa
  • Terdiri atas serat kolagen, membutnya sebgai tulang rawan paling kuat.
  • Berwarna gelap dan keruh.
  • Berfungsi sebagai pelindung dan penyokokng jaringan
  • Terdpat pada sambungan ruas-ruas tulang belakang dan tendon.

Jaringan Tulang
  • Tersusun atas sel tulang yang diebut osteosit, yang dibentuk dari osteoblas.
  • Osteoblas adalah sel yang berasal dri fibroblas.

Unit dasar tulang disebut sistem Havers, terdiri atas lamela, lakuna, kanalikuli dan saluran Havers.
  • Lamela adalah lapisan konsentris matriks yang terdiri dari garam mineral dan serat kolagen. garam-garam mineral itulah yang membuat tulang menjadi keras.
  • Lakuna adalah suatu ruang kecil dinatara lamela yang di dalamnya mengandung osteosit.
  • Kanalikuli adalah sebuah saluran yang berfungsi menyalurkan makanan dan mengeluarkan zat sisa.

  • Saluran Havers adalah saluran ditengah-tengan tulang, yang berisi pembuluh darah dan saraf.
  • Didalam saluran ini ada sebuah saluran lagi yang disebut saluran Volkmann.
  • Saluran Volkmann berfungsi untuk menghubungkan dua saluran Havers.
Senyawa penyusun tulang adalah:
  1. Kalsium Klorida (CaCl2)
  2. Kalsium Fosfat (Ca2PO4)
  3. Magnesium Klorida (MgCl2)
  4. Barium Klorida (BaCl2)
  5. Barium Sulfat (BaSO4)
Fungsi jaringan tulang adalah:
  1. Alat gerak pasif dalam tubuh
  2. Penyokong dan pemberi bentuk pada tubuh
  3. Tempat melekatnya otot
  4. Melindungi organ-organ lunak
Dalam proses osifikasi ada proses mineralisasi, yaitu perubahan penyusunan materi organic menjadi materi anorganik. Dalam tulang, mineral utamanya adalah kalsium dan fosfat.
Berdasarkan strukturnya, tulang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
  1. Tulang kompak, yaitu tulang yang tidak memiliki rongga.
  2. Tulang spongiosa (tulang spons), yaitu tulang yang memiliki rongga.

Jaringan Darah
  • Terdiri dari sel-sel bebas dan matriks cair.
  • Sel darah yang telah dewasa atau matang yang masuk dalam system peredaran darah.
Jaringan darah berfungsi:
  1. Membawa sari makanan
  2. Membawa hormon
  3. Membawa oksigen
  4. Membawa sisa hasil metabolisme
  5. Mencegah infeksi
Berdasarkan spesialisasi fungsinya, jaringan darah tersusun atas empat bagian, yaitu:
1. Eritrosit
  • Berbentuk seperti lempengan bikonkaf dengan diameter ± 8 μm.
  • Berwarna merah, sehingga disbut juga sel darah merah.
  • Eritorsit tidak memiliki inti sel, namun mengandung protein yang disebut hemoglobin.
  • Hemoglobin terdapat di sitoplasma sel eritrosit.
  • Hemoglobin berikatan dengan oksigen menjadi oksihemoglobin di pembuluh darah arteri.
  • Oksihemoglobin akan diurai di organ tubuh yang memerlukan oksigen lebih.
  • Dalam pembulun darah vena, hemoglobin berikatan dengan karbondioksida.
  • Karbondioksida kemudian diurai di paru-paru dan dibuang ke udara.
2. Leukosit
  • Leukosit memiliki sebuah nucleus dan tidak mengandung hemoglobin.
  • Berwarna putih pucat, sehinga disebut sel darah putih.
  • Gerakan yang dilakukan adalah gerakan amuboid.
Jenis sel darah putih:
  1. Granulosit, yaitu leukosit yang memiliki protein granula di sitoplasmanya.Granulosit terdiri dari nuetrofil, eosinofil dan basofil.
  2. Agranulosit, yaitu leukosit yang tidak memiliki protein granula di sitoplasmanya.Agranulosit terdiri dari limfosit dan monosit.
3. Trombosit
  • Berbentuk lempengan dengan diameter anrata 2 hingga 4 μm.
  • Trombosit memiliki banyak protein granula, namun tidak memiliki ini sel (nukleus).
  • Berfungsi mempercepat pembekuan darah dan perbaikan jaringan yan rusak saat luka.
4. Plasma darah
  • Merupakan bagian darah yang cair yang mengandung elektrolit.
  • Plasma darah memiliki protein yang disebut protein plasma.
  • Protein plasma terdiri atas albumin, globulin dan fibrinogen.
Plasma darah juga mengandung zat terlarut lain, seperti:
  • Zat saripati makanan
  • Hormon
  • Faktor-faktor pembeku darah
Jaringan Limfe (Getah Bening)
  • Terdapat di: timus, kelenjar limfe, tonsil dan limpa.
  • Terdiri atas sel-sel dan serat-serat retikuler.
  • Berfungsi sebagai rangka penunjang timbunan limfosit dan makrofag.
  • Di daerah tertentu, lomfosit mengalami pemusatan yang disebut nodulus.
  • Nodulus terdapat di tonsil, limpa, timus dan sepanjang saluran pencernaan.
Jaringan Otot
  • Jaringan oto terdiri atas sel-sel oto yang bertanggung jawab atas pergerakan tubuh secara aktif.
  • Pergerakan terjadi melalui mekanisme kontraksi dan relaksasi serat kontraktil.
  • Serat kontraktil tersusun atas aktin dan miosin.
Sel jaringan otot memiliki struktur yang khusus, yaitu:
  1. Sakrolema, yaitu membran plasma sel otot.
  2. Sakroplasma, yaitu sitoplasma sel otot.
  3. Miofibril, yaitu serat otot.
  4. Sakromer, yaitu bagian penyusun miofibril.
Jaringan otot dibadakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Jaringan Otot Polos
  • Berbentuk seperti gelendong.
  • Memiliki nukleus tunggal yang terletak di tengah.
  • Bekerja secara tidak sadar (diluar kontrol otak).
  • Mampu bekerja dalam tenggat waktu yang lama.
  • Terdapat di dinding semua organ tubuh yang berlubang kecuali jantung.
2. Jaringan Otot Rangka/Lurik
  • Berbentuk silinder dan memiliki nukleus lebih dari satu yang terletak di tepi.
  • Aktivitasnya dikontrol oleh otak, sehingga mampu bekerja dengan cepat, namun tidak tahan lama.
  • Karena dikontrol oleh otak, otot ini peka dan reaktif terhadap stimulus.
  • Terdapat di seluruh rangka tubuh.
3. Jaringan Otot Jantung
  • Tersusun seperti anyaman bercabang dengan sedikit penyambung disekelilingya.
  • Saluran penyambung itu disebut jaringan sinsitium.
  • Nukleus otot jantung terletak di tengah, berjumlah satu per anyaman.
  • Otot jantung hanya terdapat pada dinding jantung dan vena cava yang menuju jantung.
  • Otot ini mampu bekerja (berkontraksi) secara ritmis dan terus-menerus tanpa lelah.
  • Otot ini bekerja tanpa kontrol dari otak, namun tetap reaktif terhadap stimulus.
Jaringan Saraf
  • Merupkan jaringan yang berperan dalam mengirin sinyal dari dan ke otak.
  • Sinyal itu bergerak dari pangkal saraf di berbagai organ tubuh lalu ke otak.
  • Dari otak, sinyal dikembalikan ke organ mengakibatkan reaksi atas rangsangan.
  • Jaringan ini disusun oleh sel saraf yang disebut neuron.

Sel neuron terdiri atas beberapa bagian, yaitu:
  1. Dendrit, yaitu penjuluran ke arah luar badan sel yang berperan sebagai penerima sinyal.
  2. Badan sel, yaitu bagian utama neuron yang memiliki inti sel.
  3. Akson (neurit), yaitu penjuluran badan sel yang berfungsi mengirimkan sinyal.
Pada akson terdapat
  • Selubung Miellin, yaitu bagian sel yang membungkus akson.
  • Selubung Miellin terdiri atas sel-sel Schwaan
  • Terminal akson, yaitu tempat bertemunya sel saraf dengan sel saraf lainnya.
  • Pada terminal akson ini terdapat sinaps, yaitu pertemuam antara dua terminal akson.

  • Di sinaps ada cairan yang disebut neurotransmitter.
  • Neurotransmitter berfungsi menhantarkan sinyal dari terminal akson yang satu ke terminal akson lainnya.
Organ
  • Organ adalah gabungan dari berbagai jenis jaringan yang bekerja sama dan membentuk suatu fungsi tertentu.
Sistem Organ


  • Sistem organ adalah gabungan bebagai organ yang bekerja sama dan membentuk suatu fungsi tertentu.
  • Setiap organ memiliki peran yang sama pentingnya dalam menjalankan fungsinya.

*Alfiahrusli,11-09-2016/Ahad
*Copyright by:http://asnanspace.blogspot.co.id/2011/11/jaringan-hewan-materi-biologi-kelas-xi.html